October 23, 2008

Dualitas Kehidupan

Berpelukannya sperma dan sel telur, inilah awal pertumbuhan manusia di bumi ini. Ia menjadi tanda-tanda awal makna kehidupan. Dan pertumbuhan hidup ini terjadi bila kita memeluk dualitas kehidupan. Baik terlihat karena ada buruk. Sukses terasa karena pernah gagal. Naik menjadi indah kalau pernah turun. Kesucian bergetar karena keluar dari kekotoran. Dan sukacita menjadi bermakna, bila pernah melalui suatu kesedihan.

Perhatikan anak-anak ! Mereka terlalu mudah bahagia. Terlalu gampang tertawa. Tidak mengalami kesulitan untuk berpelukan. Dalam kebebasan dari dualitas, sebagian besar anak-anak tidak punya hantu masa lalu. Dan tidak punya setan masa depan.

(taken from Gede Prama)

5 comments:

goresan pena said...

hm...bijak yah beliau...jangan lupa juga, ada persaingan sehat di situ. lingkungan membuat kita tak lagi menjadi 'pemenang'...

Lia Marpaung said...

yupp hezra, aku suka dengan tulisan dan petuah2nya gede prama....dan benar, ada persaingan...yg sekarang ini mungkin lebih sering, persaingan tidak sehat....hehehe

Bambang Saswanda Harahap said...

yah mungkin tidak sesederhana itu, bahkan ada yang tidak menjadi apa2

Tikno said...

Suatu renungan yang sangat bagus. Terimakasih sudah berbagi.

Lia Marpaung said...

timur matahari : benar juga, terkadang [ato banyak juga ?] yg tidak menjadi apa2....

tikno: terimakasih juga sdh mengunjungi rumahku disini...:)