January 20, 2009

In Memoriam : Yupi Usyor

[ki-ka: mbak Rihana, Yupi, Lia, mbak Lilies]

Seorang lagi kawanku "pergi" dan menjadi korban keganasan virus HIV/AIDS. Sore ini aku menerima berita duka via SMS dari seorang kawan di Papua.

"Hari ini pukul 14.25 kita kehilangan seorang teman terkasih, Yupi Usyor, telah dipanggil kembali kepangkuan Tuhan YME di Surga."

Teringat siang hari dibulan Desember 2005. Perkenalan pertamaku dengan Yupi. Saat aku masih tinggal di Kota Jayapura. Hari itu aku dan Yupi menjadi "seksi repot" mengawal kegiatan pentas musik bertajuk "Dance for Life" yang disponsori oleh kantorku saat itu, UNICEF, guna mempromosikan bahaya HIV/AIDS di kalangan anak muda di Jayapura. Sejak itu pertemuan demi pertemuan kerap terjadi diantara kami.

Yupi adalah seorang anak muda asli Papua. Dia seorang waria sekaligus pengidap AIDS, tetapi sejak awal tidak malu mengakui keberadaannya sekaligus perduli akan bahaya dan penyebaran HIV/AIDS, serta kerap mempromosikan bahaya HIV/AIDS dikalangan teman-temannya. Disela-sela waktunya, Yupi juga bekerja paruh waktu sebagai volunteer di VCT RSUD Jayapura. VCT atau Voluntary Counselling and Testing adalah klinik yang memberikan test sekaligus konseling mengenai HIV/AIDS. Meski hanya sesaat pertemanan kami, tetapi aku juga belajar banyak hal dari Yupi. Cerita hidupnya sekaligus perjuangannya agar dapat diterima oleh masyarakat membuatku menjadi lebih dapat menerima sekaligus memahami keberadaan kelompok teman-teman seperti Yupi. Beberapa saat sebelum kepindahanku kembali ke Kota Jakarta, aku juga sempat membantu Yupi yang menjadi panitia saat mengadakan Lomba Waria se-Papua. Yupi bahkan sempat memintaku menjadi salah satu juri dalam kontes tersebut. Sayang, saat hari kontes tiba adalah hari terakhirku di Papua dimana ada banyak hal yang harus kukerjakan menjelang kepindahanku kembali ke ibukota. Setelah berada di Jakarta, kesibukan yang menyitaku membuatku hanya sesekali dapat berhubungan dengan Yupi. Itupun hanya via SMS. "Kaka Li", demikian aku mengingat Yupi saat memanggil namaku.

Too young to die, but that's life...never know when is your time to go away from this world ! Selamat jalan, Yupi. Hari ini kusempatkan mengenang dan berdoa untukmu. Semoga jalanmu dilapangkanNya menuju rumah abadiNya...

Tips Memilih Caleg

Nach, tips memilih caleg dibawah ini saya quote dari rumah tetangga eks. teman sekantor dulu yang ditulis disini. Teman saya ini memberikan kiatnya memilih caleg berdasarkan bagaimana si caleg "mempromosikan" dirinya. Bagus juga diketahui sebagai tambahan referensi buat kita dalam menentukan siapa caleg, sekaligus dari partai mana yang akan kita pilih pada pemilu di bulan April mendatang. Selamat memilih !
--------------------------------

Terus terang pemilu yang akan datang bukanlah hal yang terlalu menarik buat saya. Terlebih jika mengingat janji-janji manis para partai politik. Mungkin boleh dibilang saya termasuk kelompok yang belum bisa percaya kepada partai politik, apalagi kepada janji-janji manis mereka.

Anyway, pemilu tetap akan datang dan seyogyanya kita memilih para calon wakil rakyat yang menurut kita bisa mewakili keinginan rakyat. Tapi mari kita jujur saja. Pemilu multipartai sekarang ini merupakan pemilu yang membingungkan. Setiap caleg selalu bilang dia yang paling bisa dan sudah selayaknya dipilih. Saya sebagai anggota masyarakat lebih banyak tidak tahu siapa caleg dan kontribusi apa yang bisa mereka berikan kepada rakyat.

Saya bisa tahu bahwa dia seorang caleg biasanya mempromosikan dirinya dengan berbagai cara. Nah, berdasarkan kondisi ini, saya punya tips bagaimana untuk memilih caleg:

1. Lihat Foto di Posternya
Sebagai mahluk visual, kita akan akan lebih tertarik kepada foto sebelum beralih ke tulisan. Bagi saya, poster-poster caleg yang fotonya seperti asal-asalan, tidak layak untuk dipilih. Apalagi kalau fotonya jelas-jelas seperti pas-foto yang diperbesar. Ini bisa mengindikasikan bahwa si caleg kurang dana untuk menyewa fotografer profesional. Selain itu juga mengindikasikan bahwa dia tidak mengerti bagaimana mempresentasikan dirinya dihadapan publik.

2. Lokasi Penempelan Poster
Saya adalah orang yang suka kebersihan. Poster-poster caleg sekarang ini cenderung ditempel sembarangan. Alih-alih membuat lebih bagus, yang ada malah terlihat kumuh. Apalagi kalau poster yang ditempel diisi oleh foto yang berasal dari pas-foto yang diperbesar. Sudah bikin kotor lingkungan, foto yang ditampilkan juga seperti foto KTP. Ngga banget deh.

3. Dandan Menor
Saya tahu kalau caleg wanita ingin terlihat cantik. Tapi jangan salahkan saya untuk mengacuhkan mereka kalau dandanannya menor-menor. Perias artis atau pengantin banyak tersebar. Apalagi majalah wanita jumlahnya puluhan. Setidaknya do some research sebelum memutuskan untuk bermake-up yang malah bikin pusing kepala.

4. Pemasangan Bendera Partai
Saya berpendapat, partai politik banyak yang memasang bendera partai seenaknya. Seolah-olah tidak memperhatikan keselamatan pengendara. Di bandung sendiri bisa kita temui berbagai bendera partai berukuran raksasa di pasang di pinggir-pinggir jalan. Sudah begitu pemasangannya terkesan asal dan hanya ditahan oleh bambu. Jika sebuah partai sudah mengabaikan hal-hal kecil seperti keselamatan berkendara, saya pesimis mereka bisa memperhatikan hal-hal yang lebih penting.

5. Yang Merasa Bangga Bisa Jadi Caleg
Kalau kita berkesempatan untuk bertemu seorang caleg, lalu dia lebih banyak bicara daripada mendengar kita sebagai calon pendukungnya, maka sebaiknya kita pikirkan kembali apakah dia layak untuk dipilih. Menjadi caleg memang butuh keahlian orasi, tapi kemauan untuk mendengarkan jauh lebih penting daripada lantunan kata-kata indah.

Nah, kira-kira itu tips saya untuk memilih caleg. Tentu bukan tips yang bisa memberikan jawaban yang menyeluruh, tapi setidaknya bisa membantu proses penyeleksian caleg yang akan kita pilih.

January 14, 2009

Pilih Caleg Berkualitas !

Pemilu sebentar lagi tiba. Dari jauh-jauh hari kita pasti telah terbiasa mendengar berbagai berita terkait penyelenggaraan "pesta demokrasi" rakyat, termasuk berita yang mengenaskan bahwa ternyata banyak juga para calon legislatif [caleg] yang bakal maju dalam pemilu nanti ternyata kebanyakan menggunakan ijasah yang diragukan keabsahannya. Sebagai contoh fakta yang diungkapkan oleh KPUD Lumajang. Ternyata di kabupaten yang terletak di Provinsi Jawa Timur ini ada 75 persen caleg terdaftar yang ternyata menggunakan ijazah lulusan Kejar Paket C yang juga diragukan keabsahannya [hmm, ini artinya mereka itu sungguh2 tamatan SMA atau gmana yaa ???] Ini diketahui setelah KPUD Lumajang melakukan verifikasi terhadap seluruh berkas milik para caleg tersebut. Lebih lanjut, tim verifikasi KPUD Lumajang mengatakan bahwa ternyata hanya 25 persen caleg yang memiliki ijasah sarjana [yang ini "asli" sarjana ga ya ???].

Lalu bagaimana dengan kota-kota lainnya, atau mungkin para caleg yang anda tahu dan kenal didaerah anda ? Ini versi saya. Beberapa orang caleg yang saya kenal, sejujurnya saja saya sendiri meragukan darimana datangnya ijazah sarjana S1 apalagi S2 yang mereka dapatkan. Paling tidak, beberapa dari mereka setahu saya tidak pernah ke kampus, mengerjakan tugas dan paper-paper kuliah, apalagi melakukan penelitian sebagai syarat kelulusan seorang sarjana. Ada lagi yang setahu saya orang ini tidak pernah menyelesaikan kuliahnya, hanya modal wajah keren, cukup populer alias punya banyak teman bakal donatur kampanye, punya duit, dan pintar "cuap-cuap", trus tiba-tiba saja mereka telah memproklamirkan diri sebagai caleg Partai X, dan tiba-tiba saja "muncul" beberapa gelar kesarjanaan didepan dan akhir nama mereka ! Tentu saja tidak semua caleg seperti itu yaa...ada juga yang memang memiliki kualitas dan saya sangat berharap di tahun 2009 ini mereka dapat menjadi wakil rakyat yang dapat dibanggakan dan mampu bekerja dengan baik guna kemajuan negeri ini, paling tidak saya berharap mereka ini bisa mencontoh seorang Eva Sundari, seorang rekan yang juga seorang anggota DPR RI yang saya dan teman-teman lain sangat banggakan terhadap dedikasi dan kerja keras beliau yang telah terbukti dan selalu mengutamakan kepentingan orang banyak diatas kepentingan dan keinginan pribadinya.

Nach, bisa dibayangkan apabila di seluruh Indonesia ternyata berlaku keadaan sebagaimana halnya terjadi di Kabupaten Lumajang, dimana lebih banyak para caleg yang maju sebenarnya tidak layak maju tetapi tetap "kekeuh" maju tak gentar termasuk dalam hal melakukan penipuan terhadap hal mendasar seperti prasyarat ijazah, dan kemudian kita memilih caleg seperti ini sebagai wakil rakyat ?!?! Ini berarti kita menyerahkan nasip bangsa ini ke tangan orang-orang yang bukan saja tidak capable menjalankan tugas membuat undang-undang, diragukan analisanya dalam menyetujui keputusan dan kebijakan Pemerintah, tetapi juga sangat diragukan integritas dan kejujurannya, yang seharusnya merupakan prasyarat mutlak bagi seorang caleg ! Dampaknya akan dirasakan oleh paling tidak seperempat miliar Rakyat Indonesia minimal selama 5 tahun ke depan ! Duuh, Indonesiaku....kemana perginya para putera puteri terbaikmu ??? And heyy kawan....! Upgrade your "taste" in choosing someone, please....:) and please deeh, buat para caleg coba dipikirkan juga beratnya beban menjadi anggota legislatif, ini bukan sembarang pekerjaan...lha wong ngerjain tugas-tugas kantor dan kuliah adja 'dah berat...palagi jadi anggota DPR ! hehehe

Jadi, jika anda yang berpikiran cerdas, jernih, idealis, berwawasan luas, memiliki kemampuan berbuat benar dan tanpa pamrih demi berbuat yang terbaik untuk rakyat negeri ini, dan mengerti apa yang sebenarnya terbaik dilakukan oleh pemerintah dan politikus Indonesia, namun anda justru selalu berada di luar parlemen, dijamin kursi legislatif daerah apalagi pusat akan diisi politisi-politisi yang sok pintar dan sayangnya ga pernah sadar omongannya apalagi analisa-analisanya sangat standart dan ga mutu, dan cuma akan bikin malu bangsa dan negara jika diundang berbicara di forum-forum nasional apalagi internasional ! [upps...maaf yaa para anggota dewan yang terhormat !!!]

Lalu bagaimana yaa cara mengakhiri mimpi buruk ini ? Apakah dengan menjadi GOLPUT adalah jawabannya ??? Angka Golput diperkirakan sekitar 40 persen, sisanya [60 persen] katanya adalah pemilih yang kurang mengerti mana politikus terbaik yang seharusnya menjadi wakil mereka, yang ternyata memilih wakil rakyat bermental buruk yang justru membuat Indonesia semakin terpuruk ! Jadi ini menurut saya, jika kita justru bersikap apatis terhadap pesta demokrasi [yang katanya juga adalah pesta rakyat, artinya pestanya anda dan saya...], ini sama saja dengan kita membiarkan rakyat menderita untuk paling tidak hingga 5 tahun mendatang atau hingga tahun 2014 ! Jadi ini saran saya....jangan jadi GOLPUT ! Mari, kita ikut menentukan nasip bangsa ini, mau dibawa kemana negeri ini, dengan memilih wakil rakyat terbaik. Atau jika kamu punya kriteria diatas, ajukan dirimu menjadi wakil rakyat...mari kita geser para wakil rakyat yang tidak berkualitas !

Oya, saya juga tidak suka diberi janji-janji manis apalagi ga mutu oleh para calon wakil rakyat, yang katanya memiliki visi-misi yang mewakili kepentingan dan keinginan rakyat [entah rakyat negeri mana...]. Memang berat pemilu kali ini. Bukan hanya pemilu yang membingungkan karena begitu banyak partai dan caleg terlibat didalamnya, juga pemilu yang berbiaya tinggi, bahkan mungkin termahal dari yang pernah ada di negeri ini. Sebagai anggota masyarakat, kita juga lebih banyak tidak tahu siapa sesungguhnya para caleg yang tiba-tiba muncul dalam kancah politik negeri ini dan membagi-bagikan kartu nama, berbagai model brosur, mengibarkan bendara dan sejuta iklan promosi diri dan partainya. Siapa sebenarnya mereka itu ? Bagaimana kontribusi mereka selama ini terhadap rakyat ? Tentunya selain menjual dagangannya....well, khan kebanyakan caleg yang ada sekarang ini sesungguhnya adalah para pedagang alias pengusaha tooh ! Setiap caleg akan kekeuh mengatakan dia yang paling bisa dan paling mengerti keinginan rakyat dan sudah selayaknya dipilih ! Kita juga dibuat semakin bingung dengan tiba-tiba muncul beberapa tokoh yang dulu dikenal suka mengambil hak rakyat kecil, kini tiba-tiba memproklamirkan diri sebagai calon pemimpin bangsa yang peduli nasip rakyat kecil ! olala....!

Hmm, memang tidak mudah bagi kita, para rakyat, untuk memilih siapa gerangan calon rakyat yang harus kita pilih dalam pemilu nanti. Ini ajakan saya, agar kita lebih kritis memilih calon rakyat pilihan kita. Seseorang yang terbukti integritasnya. Mau bekerja dan rajin [iyalahh...jadi anggota DPR artinya harus bisa bekerja keras, bukan sibuk liburan sana-sini dengan uang rakyat ! siap kerja lembur, dan artinya siap menomorduakan keluarga dan pacar2 termasuk simpanan !] Dan yang jelas, punya visi-misi yang dituangkan dalam rencana program yang bisa diimplementasikan nantinya jika terpilih. Bukan hanya visi-misi dan rencana program berbalut kata-kata indah yang sangkin indah dan muluknya, mustahil dilaksanakan didunia alias di negeri ini...entah jika di alam dunia lain... :)

Selain hal diatas, mari berbagi informasi disini bagi yang punya tips bagaimana memilih para calon wakil rakyat yang terbaik.

January 12, 2009

Another Year Older


[Jan 11 2005, our wedding, four years ago...]



[Jan 11 2009, as a couple today...]

[celebrating together with my Marpaung's family...]

[lunch celebration together with family, and some of good friends]

When I woke up yesterday morning, I felt so blessed that here I am...another year older !

I feel more blessed as 'am celebrating with combination of all of the things that I love. My 4th wedding anniversary [yeacch, about four years ago my hubby decided to give me his best birthday gift, that is marrying me, while i was thinking he gonna give me a huge diamond of 100 karat ! hehehe], a birthday and wedding anniversary lunch with my family and couples of best friends, oreo ice cream cake with candle on top plus the birthday song shouted by those who I love and love me, follow up by a night hang-out with my Marpaung's team [including my 10 years old niece and a 6 years old nephew !], and everything else I can manage to squeeze into one weekend, its been a blast in a day !

Together with my siblings, in laws, niece and nephew, and couples of good friends, my hubby and I had a great lunch together at Bebek Bali Resto at Taman Ria Senayan, then we went out for a coffee and chillin out at Au Lait Cafe, then end up at Mellys Cafe for a late-night birthday supper. Being together with the family....its a precious and valuable thing in life ! You know that you are part of them as they part of you, and binded together because of love. This may never be happen before ! Oh yes...we all do mistake, even as a family ! We almost break this harmony because of our ego... I still remember those old days...how hard I need to try to make my hubby and my marriage could be accepted by the family, and how i used to feel depressed when they seem ignoring us and this marriage...but then, with the blessing from God, HE just make everything possible...and beautiful...in HIS time....in the name of LOVE ! And here we are today....together as a family, as a team, celebrating my birthday and my wedding anniversary !

There is no fast-forward and there is no easy button ! But here I am, and my life is everything I could have wished for, - and then some. I am not claiming it to be perfect of course...but I am definitely at a very happy place in my life.

So, another year older on my age and a marriage life, we just never too old to set another goal or to dream another dream, right ? :)

As quoted from John Ruskin, life is a magic vase filled to the brim; so made that you cannot dip into it nor draw from it; but it overflows into the hand that drops treasures into it-drop in malice and it overflows hate; drop in charity and it overflows love.

January 11, 2009

My Birthday's Musing

"Teach us to number our days aright, that we may gain a heart of wisdom" [Psalm 90:12] 

Betapa ku mencintai,
Segala yang telah terjadi
tak pernah sendiri
jalani hidup ini 
selalu menyertai 

Betapa ku menyadari
Didalam hidupku ini
Kau selalu memberi
Rancangan terbaik 
oleh karena kasih 

Bapa, sentuh hatiku
ubah hidupku
menjadi yang baru 
Bagai emas yang murni
Kau membentuk bejana hatiku

Bapa, ajarku mengerti
sebuah kasih yang selalu memberi
bagai air mengalir
yang tiada pernah berhenti 

[A song that I praised on my today birthday and wedding anniversary...for I thank You, Lord, for all your blessings into my life...thank You, Lord, for another life full of love...] 

January 10, 2009

Mimbar Seribu Harapan, Doa untuk Munir, Doa Korban Perang di Gaza

Penuntasan kasus pembunuhan aktivis Hak Asasi Manusia [HAM] Munir semakin tidak menentu ketika Pengadilan Negeri [PN] Jakarta Selatan membebaskan Muchdi PR. Ini berarti, negara semakin toleran atas praktek impunitas, yang secara langsung mengancam jalannya roda demokrasi dan keadilan di tanah air. 

Maka sudah saatnya kita mendesak negara untuk menuntaskan kasus pembunuhan Munir. Pada saat yang sama masyarakat sipil di Jalur Gaza, Palestina, menjadi korban perang. Ratusan anak-anak yang tidak berdosa, sekolah, rumah sakit dan rumah ibadah menjadi sasaran perang. Pasukan Pemerintah Istrael dan HAMAS menggunakan kekuatan kekerasan terhadap masyarakat sipil. Perang selalu membawa bencana kemanusiaan, perang tidak hanya menghasilkan korban fisik tetapi juga kehilangan harapan dan masa depan. Sementara di tanah air, kita melihat elit-elit politik mempolitisasi korban perang di Jalur Gaza untuk kepentingan pemenangan Pemilu 2009, dan politisasi AGAMA menjadi referensi untuk menilai perang di Gaza. 

Orasi, puisi dan doa bersama Abdulrrahman Wahid, M. Syafii Anwar, Benny Susetyo, Gumirat, Ifdhal Kasim, Musdah Mulia, Franz Magnis Suseno, Nia Dinata, Gunawan Mohamad, Slank, Mira Lesmana, Riri Riza, dan Iwan Fals, akan menghiasi "Mimbar Seribu Harapan, Doa Untuk Munir dan Doa Korban Perang di Gaza" yang diadakan di Taman Menteng, Jl. HOS Cokroaminoto, Jakarta pada tanggal 11 Januari 2009, dimulai dari pukul 15.oo WIB hingga selesai. 

Let's come and join with us there ! 

January 8, 2009

Perayaan Bonataon Ompu Erwin Marpaung

Tahun 2009 ini, tahun pertama bagiku dan hubby sebagai pasangan, menghadiri perayaan Bonataon Punguan Ompu Erwin Marpaung yang diadakan pada hari Sabtu, 3 Januari lalu, bertempat di villa keluarga kami di Puncak, Jawa-Barat. Bertahun lalu saat masih usia anak-anak dan remaja tentu saja aku pernah menghadirinya. Namun setelah memasuki masa dewasa belum menikah, seingatku aku lebih banyak menghindarinya. Buatku saat itu, menghadiri acara batak, apapun moment-nya maka sama dengan membosankan dan wasting time...upss, maaf yaa the bataks hehehe :) Namun syukurlah semakin aku dewasa semakin aku menghargai makna kekeluargaan dan kekerabatan batak yang begitu kental dan pada akhirnya sangat berharga. Pertemuan demi pertemuan tidak lagi menjadi moment yang dihindari, tetapi sebisa mungkin bisa kami hadiri, karena ada kebersamaan dan juga sebagai bagian bagaimana kami bisa saling menunjukkan kepedulian dan kasih terhadap keluarga.

Bonataon dalam bahasa batak artinya Perayaan Tahun Baru. Punguan artinya kumpulan. Jadi secara keseluruhan, pesta tahun baru kumpulan keluarga keturunan Ompu Erwin Marpaung. Erwin Marpaung sendiri adalah abangku yang paling besar, cucu laki-laki pertama ompungku, Victor Nathan Marpaung dan istrinya, Naomas Gustav br. Pasaribu, dari anak lelaki pertama mereka, yakni ayahku, Poltak Anggara Halomoan Marpaung. Opung Victor memiliki 9 orang anak, 29 orang cucu dan 28 orang cicit. Cukup banyak juga keturunannya ya ?

Nach, perayaan bonataon kemaren lebih dikhususkan untuk mereka yang berdomisili di daerah Jakarta. Memang banyak juga yang tidak dapat menghadirinya karena berbagai alasan. Tetapi paling tidak acara kemarin terasa berkesan juga khususnya buatku, yang sesungguhnya sangat jarang menghadiri acara keluarga besar alm. papahku. Acara dimulai dengan ibadah kebaktian keluarga dimana adikku, Erni, menjadi MC sekaligus Song Leader dan Bapak Udaku yang memberi kotbah, dan tentunya juga ada sumbangan puji-pujian dari pihak boru [para namboru], termasuk dari diriku dan para sepupu lainnya. Dilanjutkan dengan makan siang dan tentunya ngobrol dan ketawa-ketiwi dengan para sepupu, bapak uda/inang uda, para namboru, dan keponakan2. Seru, heboh, dan rame !!!

Ada rasa sedih juga karena saat perayaan Bonataon pertama yang kuhadiri setelah aku berstatus menikah, justru orangtuaku sudah tidak ada lagi bersama kami. Saat mereka masih ada dulu, aku lebih asyik dengan acaraku sendiri dan juga karena pada saat itu aku sempat berdomisili di Papua. Seandainya mereka masih ada, tentunya acara kemarin akan terasa lebih lengkap dan berkesan. Yang paling sedih tentunya saat berfoto keluarga, karena hanya keluarga kami yang sudah tidak memiliki orangtua, sementara keluarga sepupu2 yang lain, paling tidak mereka masih memiliki salah satu orangtua. Anyway, melihat kemeriahan dan juga kekompakan dan kebersamaan kami semua, dan khususnya kehadiranku dan hubby yang boleh dibilang dulunya sangat jarang menghadiri pertemuan keluarga besar, dapat membuat alm. papi dan alm. mami dapat tersenyum bahagia dialam sana.

My appreciation to my big-fat Marpaung's family ! Aku belajar untuk dapat lebih menghargai budaya batak, ada banyak hal indah terkait budaya dan kebiasaan orang batak yang dulu mungkin kuanggap "merepotkan". Semoga ditahun ini dan tahun yang akan datang kita semua dapat lebih kompak dan harmonis lagi, dan dapat menjadi berkat bagi banyak keluarga lain !

January 2, 2009

I am The New Year

I am the new year. I am an unspoiled page in your book of time. I am your next chance at the art of living. I am your opportunity to practice what you have learned about life during the last twelve months. All that you sought and didn't find is hidden in me, waiting for you to search it but with more determination. 

All the good that you tried for and didn't achieve is mine to grant when you have fewer conflicting desires. All that you dreamed but didn't dare to do, all that you hoped but did not will, all the faith that you claimed but did not have- these slumber lightly, waiting to be awaked by the touch of a strong purpose. 

I am your opportunity to renew your allegiance to HIM who said, "Behold, I make all things new..."