January 10, 2009

Mimbar Seribu Harapan, Doa untuk Munir, Doa Korban Perang di Gaza

Penuntasan kasus pembunuhan aktivis Hak Asasi Manusia [HAM] Munir semakin tidak menentu ketika Pengadilan Negeri [PN] Jakarta Selatan membebaskan Muchdi PR. Ini berarti, negara semakin toleran atas praktek impunitas, yang secara langsung mengancam jalannya roda demokrasi dan keadilan di tanah air. 

Maka sudah saatnya kita mendesak negara untuk menuntaskan kasus pembunuhan Munir. Pada saat yang sama masyarakat sipil di Jalur Gaza, Palestina, menjadi korban perang. Ratusan anak-anak yang tidak berdosa, sekolah, rumah sakit dan rumah ibadah menjadi sasaran perang. Pasukan Pemerintah Istrael dan HAMAS menggunakan kekuatan kekerasan terhadap masyarakat sipil. Perang selalu membawa bencana kemanusiaan, perang tidak hanya menghasilkan korban fisik tetapi juga kehilangan harapan dan masa depan. Sementara di tanah air, kita melihat elit-elit politik mempolitisasi korban perang di Jalur Gaza untuk kepentingan pemenangan Pemilu 2009, dan politisasi AGAMA menjadi referensi untuk menilai perang di Gaza. 

Orasi, puisi dan doa bersama Abdulrrahman Wahid, M. Syafii Anwar, Benny Susetyo, Gumirat, Ifdhal Kasim, Musdah Mulia, Franz Magnis Suseno, Nia Dinata, Gunawan Mohamad, Slank, Mira Lesmana, Riri Riza, dan Iwan Fals, akan menghiasi "Mimbar Seribu Harapan, Doa Untuk Munir dan Doa Korban Perang di Gaza" yang diadakan di Taman Menteng, Jl. HOS Cokroaminoto, Jakarta pada tanggal 11 Januari 2009, dimulai dari pukul 15.oo WIB hingga selesai. 

Let's come and join with us there ! 

No comments: