February 16, 2009

Antara Cinta & Perbedaan

[let us dance, let us celebrate love, life,
and give thanks for those miracle from GOD]

Sayangku, saat berada dalam dekapanmu malam ini, teringat aku betapa susah payahnya kita dulu untuk bersatu. Perbedaan agama diantara kita membuat keluarga kita meradang. Dan memaksa kita untuk berpisah. Keluargaku yang sangat "kristeni", dan keluargamu yang sangat "islami".

Masih teringat saat mereka dulu meminta kita untuk berpisah, dan berkata agar tak pernah kita berpikir untuk dapat menikah. Mereka bilang tidak akan ada "ruang" untuk kita. Tidak akan ada "restu" untuk kita.

Aaah sayangku, teringat aku betapa "tertekan"nya kita dahulu. Salahkah kita untuk saling mencintai ? Salahkah kita memiliki kerinduaan untuk mengukuhkan ikatan cinta kita dalam suatu mahligai pernikahan ? Salahkah kita memiliki kerinduan untuk dapat tinggal bersama dalam suatu ikatan resmi, dimana keberadaan kita diakui sebagai pasangan yang "legal" ?

Aaah sayangku, betapa saat itu begitu sulitnya bagi kita untuk meyakinkan mereka, bahwa kita sungguh saling mencintai dan bahwa sesungguhnya cinta tidak dapat dipaksa, sebagaimana cinta juga tidak dapat memaksa...betapa kecewanya kita saat itu melihat suatu kenyataan ternyata mereka tidak perduli dengan kebahagiaan kita, bahwa mereka lebih mengutamakan "image" masing-masing keluarga kita dimata masyarakat, maupun dimata agama itu sendiri yang begitu "kristeni" dan begitu "islami"...

Aaah sayangku, salahkah kita saat itu dan saat ini karena cinta ini ? ataukah mereka yang salah karena tak dapat menerima keberadaan dan cinta kita ? ataukah masyarakat luar sana yang salah karena membuat keluarga kita tak dapat menerima kita ? ataukah justru agama kita itu yang salah ?

Yang kutahu dulu dan kini, bukan DIA sang pencipta semesta yang bersalah. Karena DIA memandang kita semua sama. Karena DIA tidak pernah mengkotak-kotak umatNya...Karena DIA adalah Sang Sumber Cinta....sehingga seharusnya, semua atas nama cinta, tak pernah salah....

Empat tahun telah bersama kita arungi lautan cinta kita, sayangku. Cinta memampukan kita untuk dapat mengukuhkan ikatan ini....meski ada begitu banyak airmata, kesedihan dan juga pengorbanan. Dan karena cinta, sebagian "mereka" kini telah dapat menerima keberadaan kita. Dan sebagian lagi dari mereka ??? Sesungguhnya tak pernah jemu "cinta" mencoba menggapai mereka....semoga satu hari nanti, semua "mereka" dapat berkumpul bersama dan berganti menjadi "kami"....karena cinta, kami bersama......aah, indahnya !

Sayangku, terimakasih untuk tetap mencintaiku. Semoga cinta kita senantiasa membawa damai dan berkat bagi kita, dan juga bagi mereka. Semoga cinta kita mampu mempersatukan semua perbedaan kita, perbedaan mereka. Dan semoga semua cinta di muka bumi ini, sanggup menyatukan semua perbedaan dimuka bumi ini. Yaa sayangku, aku percaya semua ini mungkin terjadi. Karena kuncinya, ada pada saling mencintai antara semua "kamu" dan semua "aku".

Aaah, terimakasih cinta....

8 comments:

Boodeznee said...

Bukannya cinta mengatasi segalanya ya Li?

Perjuangan cinta kalian mengagumkan.
Kehidupan bersama dalam perbedaan, lebih mengagumkan lagi.

Lia Marpaung said...

seharusnya begitu, des...tapi terkadang bukan cinta yang mengatasi segalanya...ada yang namanya kekuasaan, uang, ego, dsb...

perjuangan ini belum seberapa dibandingkan pasangan lain...setiap hari masih harus berjuang, dan terus berjuang mempertahankan cinta ini...bukan begitu ?

Miss G said...

Jadi terharu membaca 'surat cinta ini' sebab adik saya dan isterinya juga adalah pasangan beda agama, dan jalan mereka cukup panjang untuk akhirnya dapat bersatu.

Bener banget, cinta dan kasih sayang tidak mengenal batas2 yang dibangun oleh dogma2 atau strata2 sosial.

Salam kenal ya Lia.

G.

Lia Marpaung said...

thanks for visit dan salam kenal juga ya, G.

Anonymous said...

saya percaya syndrome pre merried pasti dialami semua pasangan, tetapi untuk kasus pervedaan keyakinan, memang sepertnya lebih berat.
itulah menikah.tidak hanya sekedar "aku" dan "dia" yang bersatu. tetapi menyatukan "aku" dan orang-orang di belakang "dia", serta menyatukan "dia" dan orang-orang di belakang "aku". satu lagi yang terpenting.. adalah menyatukan orang-orang dibelakang "dia" dan orang2 di belakang "aku"...

saya selalu haru dan bangga, dengan siapapun yang mampu memperjuangkan jurang perbedaan ini. karena saya pernah mencoba memiliki relationship berbeda dan saya menyerah, gagal.

dan saya yakin, kesulitan yang ada akan menguatkan cinta mbak lia dan suami...

semangat mbak!!

Lia Marpaung said...

hesra, makasih untuk support dan doanya yaa...setiap hari cinta harus diperjuangkan dan dipertahankan...bukan begitu ? hehehe

Anonymous said...

Andai aku sudah berada di posisi sepertimu yah Lia Marpaung,, rasanya lepas segala keluh-kesah ini..

Baru hari ini dan kali ini saya melihat kekasihku menangis di hadapanku, memang saat2 sebelumnya dia hanya suka bercerita selalu menangis dengan perbedaan ini.
Karena baru semalam orang tuanya menganggap hubungan ini akan semakin rumit untuk dijalani.

"Gokil" and "Salut" untuk tulisanmu itu Lia!

Salam Kenal dari aku:

richie
(richi_gp@yahoo.com)

Lia Marpaung said...

richie, jika cinta kalian memang benar dan tulus, jangan pernah takut untuk memperjuangkannya...memang dibutuhkan ke-kekeuhan [kata temanku stella], dan kegokilan juga menurut versi lia hehehe, tapi tetap semua harus dapat dipertanggungjawabkan...

selamat berjuang, richie...let me know if you need more advice, ada banyak teman2 di group "kawincampur" seperti juga expertnya, mas achmad nurcholis, yang pastinya juga bersedia memberikan bantuan konsultasi...