February 28, 2009

My Todays' Musing


Kata Kitab Suci, 
"Tuhan Maha Kuasa dan Maha Perkasa, Tuhan Maha Pengasih dan Penyayang..."

[Harap dibaca dengan "khusyu"...]

Lalu, bagaimana kami mengabadikannya ??? Membuat pedang di tempat peribadatan. Saling berdarah dalam pelukan. Membenturkan badan di jalanan. Bicara perbedaan di ruang pertemuan. 

Itulah yang terpikir olehku saat dirumah, saat ayahku bilang, "Aku dan ibumu sudah tidak sejalan, dan dia telah menjelma menjadi setan". 

[Efek Rumah Kaca, 2008] 

4 comments:

Anonymous said...

salam kenal mbak
wah perlu renungan dalam untuk mengkontektualisasikan teks tersebut. apalagi mo dipake justifikasi pada sebuah cuplikan maasalah

thanks

Lia Marpaung said...

sesungguhnya jika benar kita umat Tuhan, sudah seharusnya jauh dari segala yang bernama kekerasan....

salam kenal juga shalimow....and thanks for visiting my "house" here :)

Miss G said...

Hmm.. klasik mbak Lia, karena kita ini hidup dalam dunia kontradiksi, we love contradiction, we say these dan thats, and yet we do just the opposite. So, itu sebabnya Yesus mengatakan kpd khalayak yg bertanya2 melihat tingkah laku para Farisi, "lakukan apa yang mereka katakan (perintahkan) tetapi jangan lakukan apa yang mereka lakukan." Hmm.., lagi2 saya jadi diingatkan untuk menulis ttg kontradiksi niy, hehehee..

Lia Marpaung said...

G : ditunggu tulisannya mengenai kontradiksi....overharing is boring hehehe