September 28, 2010
No Impunity !
"No matter how strong the wall of impunity is built by perpetrators and those who protect them, a time will come when that wall crumbles through the seeds of simple initiatives by victims."
Satu Tahun Rekomendasi DPR : Mau Dibawa Kemana ?
Setahun sudah berlalu sejak Pansus DPR memberikan rekomendasi mengenai kasus penghilangan paksa aktivis pro-demokrasi 1997/1998, dan hingga kini belum direspon Presiden SBY. Rekomendasi DPR kepada Presiden tersebut antara lain: pembentukan pengadilan HAM adhoc, pencarian terhadap 13 aktivis yang masih dinyatakan hilang, rehabilitasi dan pemberian kompensasi kepada keluarga korban yang hilang, serta meratifikasi Konvensi Anti Penghilangan Paksa sebagai bentuk komitmen dan dukungan untuk menghentikan praktik penghilangan paksa di Indonesia.
Nyatanya, aksi keluarga korban kemarin berakhir dengan ditangkapnya 30 orang dari mereka, dengan alasan melakukan pelanggaran aturan unjuk rasa melebihi toleransi waktu yang diberikan. Padahal di banyak negara, bahkan di Amerika, selama bertahun-tahun ada sekelompok masyarakat berunjuk rasa dan menginap di depan White House, tanpa ditangkap oleh aparatnya. Sedang di negeri ini, nyatanya FPI yang sudah terlalu sering bertindak anarkis, bahkan mendapat perlakuan lebih terhormat daripada keluarga korban ! Sungguh tidak adil !
It is truly ironic that while more and more nations around the world are courageously taking radical measures to address past crimes against humanity, leaders in Indonesia still suffer from amnesia about the past and fail to uphold justice....
September 26, 2010
Eclamsia - Pembunuh Ibu Hamil
Preeclampsia (pre-e-klam-si-a) atau toxemia, adalah suatu gangguan yang muncul pada masa kehamilan, umumnya terjadi pada usia kehamilan di atas 20 minggu. Gejala-gejala yang umum adalah tingginya tekanan darah, pembengkakan yang tak kunjung sembuh dan tingginya jumlah protein di urin.
Preeclampsia sering terjadi pada kehamilan pertama dan pada wanita yang memiliki sejarah preeclampsia di keluarganya. Resiko lebih tinggi terjadi pada wanita yang memiliki banyak anak, ibu hamil usia remaja, dan wanita hamil di atas usia 40 tahun. Selain itu, wanita dengan tekanan darah tinggi atau memiliki gangguan ginjal sebelum hamil juga beresiko tinggi mengalami preeclampsia . Penyebab sesungguhnya masih belum diketahui.
DETEKSI PREECLAMPSIA
Tidak ada uji khusus untuk mendiagnosa preeclampsia. Pemeriksaan tekanan darah yang rutin dapat membantu mendeteksi adanya preeclampsia karena pengingkatan tekanan darah yang drastis setelah usia kehamilan di atas 20 minggu (sistolik di atas 140 mmHg dan diastolik 90 mmHg; atau peningkatan 30 mmHg untuk sistolik dan 15 mmHg untuk diastolik) merupakan pertanda awal kemungkinan terjadinya preeclampsia. Melalui tes urin dapat dideteksi adanya kandungan protein di urin (proteinuria). Jika terdeteksi, sebaiknya seringlah mengunjungi dokter sekurang-kurangnya sekali seminggu.
Ibu hamil yang mengalami preeclampsia berisiko tinggi mengalami keguguran, gagal ginjal akut, pendarahan otak, pembekuan darah intravaskular, pembengkakan paru-paru, kolaps pada system pembuluh darah, dan eclamsia, yaitu gangguan tahap lanjutan yang ditandai dengan serangan toxemia yang bisa berakibat sangat serius bagi ibu dan bayinya.
Pada bayi, preeclampsia dapat mencegah plasenta (jalur penyaluran udara dan makanan untuk janin) mendapat asupan darah yang cukup, sehingga bayi bisa kekurangan oksigen ( hypoxia) dan makanan. Hal ini dapat menimbulkan rendahnya bobot tubuh bayi ketika lahir dan juga menimbulkan masalah lain pada bayi, seperti kelahiran prematur sampai dengan kematian pada saat kelahiran (perinatal death).
Tetapi banyak wanita penderita preeclampsia tetap melahirkan bayi yang sehat. Hal ini karena preeclampsia dapat dideteksi lebih awal apabila calon ibu rajin merawat kehamilannya.
CARA MENGATASI PREECLAMPSIA
Apabila kelahiran tidak memungkinkan karena usia kandungan yang terlalu dini, ada beberapa langkah yang bisa diambil untuk mengatasi preeclampsia sampai bayi dinyatakan cukup umur untuk bisa dilahirkan. Langkah-langkah tersebut meliputi penurunan tekanan darah dengan cara istirahat total (bed-rest) atau dengan obat-obatan, dan perhatian khusus dari dokter. Pada beberapa kasus, bisa jadi diperlukan opname di rumah sakit.
Salah satu cara mengendalikan tekanan darah ketika Anda tidak sedang hamil adalah dengan membatasi jumlah garam pada makanan Anda. Namun hal ini bukanlah ide bagus apabila Anda mengalami hipertensi pada saat hamil. Tubuh Anda membutuhkan garam untuk menjaga aliran cairan tubuh, jadi Anda tetap membutuhkan asupan garam dalam jumlah normal. Dokter Anda akan menginformasikan berapa banyak jumlah garam yang Anda butuhkan perhari dan berapa banyak jumlah air yang harus anda minum tiap harinya.
Dokter anda mungkin akan memberikan aspirin atau tambahan kalsium untuk mencegah pre-eclamsia. Dokter mungkin juga akan menyarankan Anda untuk berbaring pada sisi kiri anda saat anda beristirahat. Hal ini akan meningkatkan aliran darah dan mengurangi beban pembuluh darah besar Anda. Banyak dokter memberikan magnesium sulfat selama proses melahirkan dan beberapa hari setelah melahirkan untuk mencegah eclamsia.
GEJALA-GEJALA PREECLAMPSIA
Apabila Anda sedang hamil dan mengalami gejala-gejala seperti di bawah ini, segeralah hubungi dokter anda : | |
Sakit kepala yang parah | |
Muntah darah | |
Pembengkakan yang berlebihan pada kaki dan tangan | |
Jumlah urin yang sedikit atau tidak ada urin | |
Kencing disertai darah | |
Denyut jantung yang cepat | |
Pusing | |
Mual berlebihan | |
Telinga berdengung | |
Muntah berlebihan | |
Mengantuk | |
Demam | |
Penglihatan ganda | |
Penglihatan buram | |
Kebutaan tiba-tiba | |
Nyeri pada perut |
Tingginya Kematian Ibu Hamil di Indonesia
Saya cantumkan link-nya dan semoga berkenan membuka dan membacanya. Semoga tulisan ini dapat memberikan sedikit bantuan untuk kembali mengingatkan kita, bahwa setiap kehamilan adalah berisiko. Itu sebabnya kita perlu memberikan dukungan bagi perempuan, bagi ibu hamil, bahkan juga dalam berbagi informasi seperti ini, sehingga tidak perlu lagi ada ibu hamil yang kehilangan nyawa hanya karena ketidaktahuan akan informasi seperti ini.
September 25, 2010
Meet Brenda, The Pink Dolphin
September 23, 2010
Pintu Masuk Negeriku !
Bandara udara ataupun pelabuhan suatu negara sesungguhnya adalah gerbang pertama bagaimana kita memperkenalkan kondisi "dalam negeri" kita kepada orang luar. Image kita kepada dunia international. Sehingga selayaknya lah kita sungguh memperhatikan "gerbang pertama" ini, baik secara kualitas maupun estetika.
Namun apa yang terjadi di Bandara Soetta, kebanggaan Indonesia ???
Belum lagi soal kebersihan "toilet", banyaknya pedagang asongan yang lalu-lalang, ojek motor, taksi gelap, dan calo tiket yang turut meramaikan bandara, padahal seharusnya dapat dikelola atau disterilkan demi kenyamanan penumpang.
Sudah saatnya pemerintah negeri ini membenahi kesemrawutan di Bandara Soeta. Selain memperbaiki kualitas pelayanan, juga harus ditunjang oleh sarana pendukung. Sesungguhnya Bandara Soeta, yang kini mempunyai tiga terminal memiliki daya tampung 22 juta penumpang pertahun, padahal kenyataannya jumlah penumpang yang menjejakkan kaki di Bandara Cengkareng ini setiap tahunnya bisa mencapai 38 juta orang, atau, hampir dua kali lipat dari daya tampung sebenarnya.
Oleh sebab itu selama masalah daya tampung tak terselesaikan, hal yang sama rasanya akan terus terjadi. Bandara international seharusnya dilengkapi dengan fasilitas memadai dan akses transportasi mudah serta nyaman. Sekali lagi, bandara adalah pintu masuk suatu negara dan tentunya harus dijaga dan dirawat kebersihan, keamanan, dan kenyamanannya.
Jadi, mana yang harus diprioritaskan lebih dahulu, membangun ulang gedung DPR yang super mewah itu, atau kah, Bandara Soeta ???
September 21, 2010
Bali Manta Lover
This photo taken during last mid of August 2010, and heyyy...!!! We met with 14 mantas !
Great dive...with great people and crew from Bali Marine Sports.
September 20, 2010
Untukmu Agamamu. Untukku Agamaku.
Hopes for Indonesia's Tolerance
Acara dihadiri oleh berbagai macam penganut agama dan tokoh lintas agama. Seiring dengan dinyalakannya seribu lilin menandakan harapan dan doa agar aksi kekerasan atas nama agama tidak akan pernah terjadi lagi di bumi Indonesia.
Masyarakat yang hadir juga mendesak Presiden agar memerintahkan menterinya untuk mengevaluasi seluruh peraturan yang bersifat diskriminatif termasuk Peraturan Bersama Menteri Agama dan Mendagri No. 9/2006, dan No. 8/2006 tentang Pedoman Pelaksaan Tugas Kepala Daerah / Wakil Kepala Daerah Dalam Pemeliharaan Kerukunan Umat Beragama, Pemberdayaan Forum Kerukunan Umat Beragama dan Pendirian Rumah Ibadah.
"Kami berkumpul disini sebagai komitmen dan kepedulian terhadap tetap tegaknya nila-nilai keberagaman di Indonesia. Biarkan keberagaman tetap ada dan tolak kekerasan atas nama agama".