September 20, 2010

Untukmu Agamamu. Untukku Agamaku.


Masih terkait perbedaan dan kerukunan beragama di negeri ini.

Sebagai seorang penganut agama Kristen, yang juga lahir dari orangtua yang berbeda agama, dan telah terbiasa "berada" diantara dua kubu yang sama-sama merasa paling benar dan paling pantas masuk surga, sungguh saya tidak bisa mengerti mengapa kita begitu takut akan "perbedaan" terutama jika terkait agama dan keyakinan.

Bagaimana kita bisa menganggap diri sebagai "terang", dan merasa diri begitu berbeda sehingga tidak layak berada diantara kegelapan. Sedangkan terang akan terlihat indah hanya jika berada didalam kegelapan. Lalu, kenapa harus menjauh dan menjaga jarak dengan kegelapan ?

Bagaimana kita bisa begitu takutnya dengan issue kristenisasi atau islamisasi, sehingga begitu kuatnya kita melawan dan tidak mengijinkan mereka berada diantara kita, bahkan hanya untuk sekedar membangun rumah ibadah dan menjalankan ibadah.

Semudah itukah kita berpindah agama hanya karena berada diantara mereka yang berbeda? Apakah dengan adanya sebuah gereja didekat kita akan membuat kita begitu mudah meng"kristen"kan masyarakat sekitar ? Ataukah begitu mudah kita berpindah agama hanya karena bangunan disebelah rumah kita adalah sebuah gereja, atau, mesjid ? Bukankah jika imanmu memang teguh, tidak akan semudah itu engkau berpaling ?

Sepanjang yang kuingat, dimanapun aku tinggal, selalu setiap pagi, siang, dan sore mendengar suara azan berkumandang dari mesjid disekitar rumah. Toh, tidak juga menjadikanku seorang muslim. Tidak juga membuatku goyah untuk berpindah agama hanya karena menikah dengan seorang muslim. Tidak juga membuat kekristenanku menjadi labil karena fakta aku dilahirkan dari rahim seorang perempuan muslim.

Lalu kenapa kamu menghalangi mereka membangun rumah ibadah dan menjalankan ritual ibadah mereka ? Bagaimana perasaan kamu jikalau hal tersebut menimpamu? Bayangkan seandainya kamu menjadi warga minoritas didaerah lain, dinegeri lain, lalu dihalangi untuk membangun rumah ibadahmu? Dihalangi untuk beribadah ? Dihalangi untuk sekedar berdoa pada sang penciptamu ?

Janganlah bersikap konyol. Bagaimana mungkin kamu menuduh adanya upaya kristenisasi atau islamisasi hanya karena bangunan tersebut dihias oleh patung seorang perempuan ? Semudahkah itu orang berpindah agama hanya karena melihat patung ? (FPI dan kasus salah satu perumahan di wilayah Bekasi yang bangunannya dianggap upaya kristenisasi !).

God is a great God. Tuhan kita maha besar dan dasyat. Allah maha besar. Allah wu Akbar.

Terlalu luar biasa besar dan dasyatnya Tuhan kita, sehingga tak kan mampu kita menyelami cara berpikirNya, dan perbuatanNya.

Yakinkah dirimu bahwa IA, Sang Maha Besar itu melihat kita hanya dari apa agama kita ???

No comments: