May 27, 2008

"Warna-Warni" Hari Ini

Kalau diri ini tengah berada di ruang sukses, sedang banyak menemukan kemudahan dalam hidup, dilimpahi dengan banyak berkat, maka tidak heran bila hati mudah dipenuhi suka-cita. Wajah dihiasi senyum bahkan tawa. Kalau lagi banyak suka, pasti juga mudah membagi keceriaan dan tawa. Kalau lagi banyak menerima berkat, seharusnya juga mudah membagi berkat.

Tetapi akankah diri ini mampu membagi berkat, saat isi dalam dompetpun tinggal beberapa lembar ? Masihkah wajah ini mampu tersenyum, saat kesusahan dan masalah datang silih berganti? Akankah hati ini masih dapat merasakan suka-cita, bila duka dan kesedihan seperti enggan pergi ?

Siang tadi aku ragu untuk menjawabnya. Siang tadi aku bahkan enggan memikirkannya. Siang tadi tiba-tiba aku merasa menjadi orang yang paling malang sedunia. Diawali di pagi hari saat aku terbangun mendengar kabar dari abangku, ayahku sedang dibawa ambulance untuk menuju rumah sakit karena tiba-tiba mengalami pembengkakan pada perutnya. Saat sedang terpaku menatap papahku diruang gawat darurat di RS Tebet, tiba-tiba aku menerima telepon dari adikku. Siang ini dia harus di"operasi" terkait masalah kandungannya. Tak lama kemudian ada telepon dari sekretariat di kampus, katanya tugas paper yang sudah susah payah kubuat selama berhari-hari, ditolak dosenku dan harus diperbaiki dalam minggu ini. Padahal minggu ini aku harus konsen untuk ujian final semester. Dan masih ada beberapa paper mata kuliah lain yang harus kuselesaikan juga dalam minggu ini. Belum selesai aku termenung, ada telepon lain masuk di hp-ku. Memberitahu akan ada pembatalan hingga pemberitahuan lebih lanjut terkait tawaran pekerjaan yang sudah sangat kuharapkan. 

Aaah,....rupanya semesta sedang senang menggodaku hari ini. Ataukah aku sedang diuji-Nya? 

Hari ini ada kepedihan dihatiku. Melihat kondisi papahku. Mendengar kabar kesakitannya adikku. Merasakan kekecewaan didalam hatiku mendengar penolakan dari dosenku dan pembatalan entah sampai kapan, padahal aku sudah berharap dapat mengerjakan pekerjaan yang sangat lumayan dapat menambah isi dompetku.....aaah....ada kesedihan hari ini. Ada kekhawatiran. Ada rasa takut akan "kehilangan". Ada kepedihan. Warna-warni hatiku hari ini...

Hidup ini mungkin misteri. Kita tidak akan pernah tahu apa yang akan terjadi, apa yang sedang menanti kita di menit berikut dari saat ini. Namun satu hal yang kutahu pasti, dan sore ini aku kembali diyakinkanNya, tak'kan pernah IA meninggalkanku sendiri.... 

Maka ini kesaksianku hari ini. Warni-warni kehidupanku. Tetapi selalu ada kasih Tuhan yang menembus ruang dan waktu. Ada penyertaan Tuhan yang seringkali IA berikan melalui orang-orang disekitar kita. Entah kita kenal baik atau tidak. Atau bahkan baru kita kenal. 

Buat "gerombolan batakku" [Stella Hutagalung, Greta Sitompul, Irene Sirait, Liza Sitompul], telepon, sms dan doa mereka menjadi penyemangat bagiku. Memberi kekuatan dan penghiburan bagiku. Karena aku tidak lagi merasa "sendiri".  Buat teman baik papahku, om Hardjito, doa dan nasehat beliau membuatku tetap dapat bersyukur pada semua yang IA berikan bagiku. Buat pak Willy dan mbak Ratih yang tidak pernah bosan membagi ilmu-ilmu kedokteran mereka sehingga aku dapat lebih memahami kondisi papahku dan juga adikku. Dan buat suamiku, yang tak pernah melepas pelukannya dan meyakinkanku bahwa aku mampu menghadapi bahkan menganggumi "warni-warni" kanvas kehidupanku. Mereka semua membantuku menerima kenyataan bahwa manusia memang tidak pernah bisa sempurna. Kesempurnaan hanya milikNya, Sang Pencipta Semesta ini.

Maka hari ini kembali aku belajar pasrah. Belajar berserah. Pada rancanganNya. Pada rencanaNya. Pada IA, Yang Maha Tahu. Aaah...., terimakasih ya Tuhanku, untuk warna-warni yang Engkau lukis di kanvas kehidupanku hari ini....kupercaya, semua akan menjadi karya yang indah pada waktunya nanti...

2 comments:

goresan pena said...

maaf ya bu, dikomentarin lagi...abis...bagus sih tulisannya. membumi.hehe...
baca tulisan ini, mengingatkan akan beberapa hal. yang pertama di buku ko ping ho, ditulis seperti ini "di atas langit masih ada langit".
dulu waktu masih SMU perkataan ini seringkali dijadikan ejekan diantara teman2. "yah, aku jelek tapi masih ada yang lebih jelek". tapi kesini sininya, kalimat itu malah lebih berasa artinya, terutama jika suatu masalah demi masalah datang, kadang cukup membesarkan hati juga. trus, jadi keinget lagi dengan alchemist, di buku itu juga disebutkan kurang lebih nya begini "kalau kita akan melalukan sesuatu maka seisi alam semesta akan serta merta membantu". oya, trus..kadang suka kepikiran sendiri juga, apa sih arti sempurna itu? sampai akhirnya berada pada kesimpulan sendiri "sempurna ya karena ketidaksempurnaan itu". seperti definisi orang sehat.. kalau menurutku sih, orang sehat adalah orang yang pernah sakit. hehehe...naif banget yah....

Lia Marpaung said...

justru aku senang kalau tulisanku dikomentari, jadi bisa lebih semangat lagi menulisnya :)

Pada akhirnya memang hidup tidak bisa lepas dari masalah ataupun kesusahan, tapi satu hal yang aku yakini, Tuhan tidak akan pernah membiarkan kita sendirian menghadapi semua itu.

Dan setuju dgn pendapatmu, sempurna adalah ketidaksempurnaan itu sendiri....semoga kita dapat selalu diberiNya hikmat untuk mengerti hal ini....