April 29, 2008

Beri Pancing, Ikan, atau Cangkul ?

Dalam perjalanan pulang malam tadi bersama hubby, kami membicarakan mengenai dampak kenaikan harga-harga bahan pokok dan kontribusinya dalam meningkatkan jumlah orang miskin di Indonesia. 

Buat saya, kemiskinan itu tidak selalu karena atau merupakan masalah kebijakan nasional semata [akibat kebijakan kenaikan harga, dsb] Namun lebih kepada masalah "mikro". Kemiskinan seharusnya tidak semata diatasi dengan memberi insentif atau bagi-bagi uang, tetapi lebih bagaimana mendorong setiap stakeholder [baik pengusaha, apalagi si orang miskin] untuk dapat menjadi lebih produktif, sehingga pada akhirnya dapat mendorong meningkatkan pendapatan. Peran pemerintah adalah bagaimana dapat menciptakan lingkungan yang memungkinkan masyarakat miskin dan juga stakeholder lainnya dapat melakukan kegiatan tersebut. Tentunya perkecualian bagi mereka yang sudah masuk kategori sangat miskin atau sudah masuk dalam jebakan kemiskinan yang parah. Dalam kasus ini, mereka harus ditolong karena tidak dapat lagi menolong diri mereka sendiri keluar dari jebakan kemiskinan tersebut. Misalnya dengan memberikan mereka subsidi komsumsi [bukan subsidi produsen!]. 

Seringkali dalam merancang program pengentasan kemiskinan, para pembuat kebijakan merasa harus mengutip kata-kata bijak Bung Karno dengan membabi-buta. "Jangan memberi mereka ikan, tapi berikan mereka pancing". 

Yang menjadi masalah, seringkali aku mengamati yang dibutuhkan orang miskin ataupun masyarakat lainnya, belum tentu pancing. Dan tidak semua hobi "memancing". Karena buktinya masih banyak orang Indonesia yang takut "air", walaupun 80% negeri ini bahkan dunia terdiri dari "air"...hehehe...Banyak juga yang lebih memilih ingin mendapatkan cangkul atau yang lainnya. Kalau mau gampang sih yaa beri saja ikan....lalu biarkan mereka memutuskan mau memancing untuk mendapatkan lebih banyak ikan, atau memilih melakukan hal lainnya :) 


No comments: